Bismillah...
Kesultanan Ottoman atau Kesultanan Turki Utsmani didirikan
oleh Bam Utsman. Mereka berkuasa selama beberapa abad dan salah satu sultan
Ustmani yang terkenal adalah Sultan Mehmed II atau yang lebih familier di
telinga kita dengan Sultan Muhammad Al Fatih, penakluk Kekaisaran Byzantium
Konstantinopel. Beliaulah yang memerintahkan pembangunan istana untuk tempat
tinggal para sultan dan keluarga kerajaan, yakni istana yang sangat megah yang
mewakili puncak peradaban dan arsitektural bergaya islam Turki, Istana Topkapi. Istana Topkapi yang
kini menjadi museum di Istanbul, merupakan warisan terbesar Kerajaan Turki
Utsmani.
Istana yang terletak di titik pertemuan Selat Bosphorus,
Tanjung Tanduk Emas (Golden Horn) dan Laut Marmara ini merupakan bangunan khas
Turki yang mempunyai taman-taman indah yang menghubungkan antara satu bangunan
dan bangunan lainnya. Didirikan di atas tanah seluas 700 ribu meter persegi,
Istana Topkapi mulai dibangun pada 1453. Diawali dengan keinginan Sultan Mehmed
II untuk membangun sebuah istana sebagai pusat Kesultanan Turki Utsmani.
Berbagai jenis keramik, woodwork dan gaya arsitektur
ditampilkan di Istana Topkapi. Sedikitnya, ada lima orang yang terlibat
merancang bangunan Istana Topkapi ini. Mereka adalah Sultan Mehmed II, Aluddin,
Davud Aga, Mimar Sinan. dan Sarkis Balyan. Kompleks Istana Topkapi ini tercatat
pernah mengalami renovasi sebanyak dua kali, yakni setelah gempa bumi 1509 dan
kebakaran tahun 1665.
Bangunan Istana Topkapi terbagi atas empat bagian besar yang
dipisahkan oleh tiga gerbang utama. Pada bagian pertama istana terdapat sebuah gereja
yang dibangun orang Romawi. Kendati demikian, bangunan itu kini digunakan
sebagai gedung teater. Selain difungsikan sebagai museum, istana ini juga
dimanfaatkan buat pertunjukan opera setiap musim panas selama berlangsungnya Festival
Internasional Istanbul.Di sekitar kompleks Istana Topkapi, yang dikelilingi
tembok sepanjang lima kilometer dan empat taman yang rindang, juga dibangun
berbagai bangunan pelengkap lainnya, seperti hareem section, paviliun, dapur,
ruang pertemuan, dan barak militer. Kelima bangunan ini berada di bagian kedua
istana.
Dan bagian terpenting dari kompleks itu adalah hareem
section. Di bangunan yang berbentuk apartemen inilah, istri-istri dan ibu para
sultan Turki, bertempat tinggal. Selain sultan, para istri yang berasal dari berbagai negara
ini tidak boleh dilihat orang lain. Ada pula sebuah ruangan yang digunakan
untuk pertemuan rahasia. Di ruangan ini terdapat pancuran air untuk mengelabui
suara saat pertemuan berlangsung!
Pada bagian ketiga Istana Topkapi terdapat sekolah untuk
murid berumur 10 tahun. Semua anak-anak tersebut dipilih oleh sultan dari
berbagai pelosok Turki. Sedangkan tempat tinggal para sultan berada di kawasan
keempat. Tempat ini biasanya digunakan sultan untuk berbuka puasa pada hari
pertama Ramadhan.
Sementara itu, pada bagian depan Istana Topkapi terdapat
pintu gerbang yang berfungsi sebagai pintu masuk ke dalam istana. Bangunan ini
berupa dua buah menara berbentuk persegi delapan. Bentuk arsitektur pintu
gerbang ini merupakan pengaruh dari Bizantium.
Setelah masuk ke bagian dalam, terdapat dua buah bangunan
yang sangat besar. Bangunan pertama adalah bagian dari imperial mint dan
dikelilingi oleh tembok-tembok yang sangat tinggi. Bangunan yang didirikan pada
1727 ini berfungsi sebagai
kantor atau taman luar. Sedangkan bangunan
kedua atau setelah melewati bangunan tengah (pertama tadi), pengunjung dapat
menyaksikan sebuah bangunan yang merupakan tempat berkumpulnya para pejabat
istana. Di sini terdapat taman penuh burung merak dan rusa. Bangunan ini dibuat
sekitar tahun 1465.
Bagian dapur Istana Topkapi juga memiliki luas yang cukup
besar, dengan peralatan yang lengkap dan terbilang canggih pada masa itu Konon,
dapur Istana Topkapi meniru istana sultan di Edirne.
Selain itu juga ada ruangan khusus penyimpanan Relekui Suci
yang banyak sekali berisi peninggalan sejarah islam. Di antaranya yang paling
menarik adalah relikui Rasulullah dan 4 sahabatnya. Benda-benda itu ditempatkan
di ruangan yang terpisah dari bangunan utama Istana Topkapi dan berada di ruang
yang disebut Paviliun Relikui Suci.
Salah satu yang mengagumkan adalah cetakan telapak kaki Nabi
Muhammad. Benda itu diboyong dari Tripoli, Libya. Telapak kaki itu dipercaya
tercetak saat Rasulullah melakukan Mi’raj dari Masjidil Aqsa. Atas kuasa Allah,
saat hendak naik ke langit, pada batu tempat berpijaknya tercetak telapak kaki
beliau. Yang tersimpan di istana Topkapi hanya cetakan telapak kaki kanan,
sedangkan cetakan telapak kaki kiri masih tersimpan di Masjidil Aqsa sampai
sekarang.
Tak kalah pentingnya adalah beberapa surat dan segel
peninggalan nabi. Perlu dicatat, pada bagian bawah surat-surat itu selalu
tertera segel yang bertuliskan Muhammad Rasullulah. Segel tersebut terbuat dari
batu merah Cornelian. Tadinya segel tersebut berbentuk bulat, diikat dengan
perak, dan dipakai sebagai cincin di jari Nabi. Saat Nabi Muhammad wafat,
cincin segel itu diwariskan pada Abubakar, kemudian ke Umar bin al-Khattab, dan
Usman bin Affan. Usman secara tidak sengaja menjatuhkannya ke dalam Sumur Eris
dan mencarinya hingga beberapa hari tetapi tidak ditemukan.
Maka selanjutnya Usman membuat segel dengan kalimat yang
sama dan diwariskan kepada Dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Segel tersebut
ditemukan di Baghdad dan dibawa ke Topkapi. Dengan begitu boleh diasumsikan
bahwa segel tersebut dipakai oleh para pemimpin Dinasti Abbasiyah.
Peninggalan penting lainnya adalah manuskrip Alquran yang
pertama. Sebelum Alquran disatukan menjadi kitab, manuskrip pertama Alquran
dituliskan di atas lembaran kulit binatang. Salah satu yang tersimpan di
Topkapi menyuratkan Surat Al Qadar. Tak hanya relikui Rasulullah, Topkapi juga
menyimpan banyak relikui tokoh-tokoh lainnya yang dikenal dalam sejarah Islam.
Beberapa bisa disebutkan antara lain potongan serban Syeh Abdul Qodir Jaelani,
mangkuk Nabi Ibrahim, tongkat Nabi Musa, pedang Nabi Daud, serban Nabi Yusuf,
jubah dan sajadah Fatimah al Zahra. Lebih menarik lagi, pada Paviliun Relikui Suci, kita bisa
mendengar alunan bacaan Alquran oleh 24 orang Hafiz Quran secara bergantian 24
jam nonstop. Dan lantunan ayat suci itu sudah berlangsung tanpa jeda sejak
tahun 1517.
Sumber : http://cahayasiroh.com/index.php?option=com_content&view=article&id=155:simbol-arsitektur-kejayaan-turki-utsmani&catid=68:jejak-sejarah&Itemid=238
Tidak ada komentar:
Posting Komentar