Sabtu, 08 Juni 2013

EDISI RED'S COMING

bismillaah,,,

Assalamu'alaykum warrahmatullahi wabaraktuh,

yuhhuuuu, lama tak membagi kabar dan sedikit berbagi ilmu, AN NISA FKIA kembali meramaikan blog, hehehe..

kali ini, AN NISA akan sedikit berbincang tentang di bulan merah #ooppss..

semoga aja yang ikhwan gak ada yang mampir deh, hehehe atau kalaupun mampir gak apa juga sih, asal si ikhwan itu mau berbagi ilmu bulan merah ini sama kakak perempuannya atau sama ummi nya atau sama siapa kek mahromnya yang akhwat, #ngomongapasihh...hehehe

okelah, daripada basa-basi, kali ini AN NISA akan ngebahas sedikit issue-issue tentang larangan di bulan merah.

PART 1**

Pernah denger gak kalau cewek lagi hadi itu di larang mungkin DILARANG KERAS buat masuk masjid???

*ngangguk-ngangguk,

Terus pernah tahu gak alesan larangan itu karena apa..??

*geleng-geleng rada nganngguk gitu,

Terus, apa bener-bener kamu laksanain tuh larangan..??

*hening...
*diam sejenak lalu berfikir..

*dan tertunduk, BINGUNG..

hahaha, masya Allah..

hey, akhwat sholihah, jangan bingung resah gelisah gundah gulana galau tak menentu gitu dooongg..

mending baca sedikit inpo yang bakal kita bahas ini, yup, cekidooootttt :)

Bolehkah Wanita Haid Masuk Masjid?
Syaikh Kholid Mushlih –hafizhohullah- ditanya, “Apakah boleh wanita haid menghadiri majelis Al Qur’an (di masjid)?”
Jawab beliau, “Wanita haidh boleh saja masuk masjid jika ada hajat, inilah pendapat yang lebih tepat. Karena terdapat dalam kitab shahih (yaitu Shahih Muslim) bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada ‘Aisyah, “Berikan padaku sajadah kecil di masjid.” Lalu ‘Aisyah berkata, “Saya sedang  haid.” Lantas Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya haidmu itu bukan karena sebabmu.”[1] Hal ini menunjukkan bahwa boleh saja bagi wanita haid untuk memasuki masjid jika: (1) ada hajat dan (2) tidak sampai mengotori masjid. Demikian dua syarat yang mesti dipenuhi bagi wanita haid yang ingin masuk masjid.

JADIII..
kalau menurut sumber yang satu ini yang insya Allah sumbernya gak abal-abal, hehehe, ternyata gak ada larangan tuh. cewek BOLEH kok masuk masjid pas lagi datang bulan merah.
Apa yang diragukan lagi..??
sumber udah ada, dalilnya jelas insya Allah, dari shahih muslim pula. jadiii...????
INSYA ALLAH, boleh-boleh aja masuk masjid asalkan, tuuhh baca syaratnya. 
1. ADA HAJAT (maksudnya keperluan, kaya kajian, majelis ilmu, dll)
2. TIDAK SAMPAI MENGOTORI MASJID (yaahh, gak bawa-bawa lumpur lapindo juga kalii ke masjidnya :P)
MASIH GALAU tingkat dewaa..???
tenang tenang, woles aja ukh, nih ada lagi kok sumber yang bisa menguatkan kebimbangan anti #asiikk, hehehe

Hukum Wanita Haid Masuk Masjid

 Ada 3 pendapat yang berkenaan dengan hal wanita haid masuk masjid tersebut. Pendapat-pendapat tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Pendapat yg melarang wanita haid masuk masjid.
“Aku tidak menghalalkan masjid bagi orang junub dan tidak pula bagi wanita haid.” (HR. Abu Daud 1/232, Baihaqi 2/442. Didlaifkan dalam Al Irwa’ 1/124). Hadits tersebut ternyata hadits dhaif.
“Hendaklah wanita-wanita haid menjauh dari mushalla.” (HR. Bukhari nomor 324). Dalil tersebut digunakan untuk shalat ‘ied di lapangan, dan bukan untuk di masjid. Rasulullah SAW menyebut kata “mushalla” biasanya adalah untuk tempat2 shalat sunnah, seperti di lapangan untuk shalat ‘ied atau tempat shalat di rumah2 kita.. Dan beliau SAW menyebut masjid untuk tempat2 shalat wajib. Jadi, dalil ini pun kurang tepat jika dijadikan dalil untuk melarang wanita ke masjid. Intinya, tidak ada hadits yang melarang waniya haid masuk masjid.
2.       Pendapat yang membolehkan dengan syarat.
 Firman Allah Ta’ala : “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendekati shalat sedangkan kalian dalam keadaan mabuk hingga kalian mengetahui apa yang kalian ucapkan dan jangan pula orang yang junub kecuali sekedar lewat sampai kalian mandi.” (An Nisa’ : 43). Kata “shalat” di artikan tempat shalat.. Tetapi dalam ayat trersebut tidak menyebutkan wanita haid. Wanita haid dalam ayat tersebut diqiyaskan dengan kata junub. Sehingga ulama dari kalangan ini membolehkan dengan syarat hanya sekedar lewat atau mengambil sesuatu di dalam masjid dengan dikuatkan oleh dalil
Hadits ‘Aisyah, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah berkata kepadanya: “Siapkanlah al-Humrah (semacam sajadah) dari masjid. Lalu ‘Aisyah berkata: Saya sedang haid. Beliau bersabda: Sesungguhnya haid kamu tidak di tanganmu” (HR. Muslim dan at-Turmudzi, no. 134, dan Abu Dawud, no. 261, dan an-Nasa’i, no. 272, dan Ibnu Majah, no. 632).. Untuk wanita yang sedang haid maka tidak diperbolehkan berdiam diri di masjid, karena berwudhunya dalam kondisi demikian tidak sah (Lihat, al-Mughniy, Ibnu Qatamah, 1/135-137). Dan yang demikian adalah pendapat Ishaq bin Rahawaih juga.
 3. Pendapat yang membolehkan secara mutlak tanpa syarat apapun
  1. Bermukimnya wanita hitam yang biasa membersihkan masjid, di dalam masjid, pada masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Tidak ada keterangan bahwasannya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memerintahkan dia untuk meninggalkan masjid ketika masa haidnya, dan haditsnya terdapat dalam Shahih Bukhari.
2.       Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang tertimpa haid sewaktu melaksanakan ibadah haji bersama beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Lakukanlah apa yang diperbuat oleh seorang yang berhaji kecuali jangan engkau Thawaf di Ka’bah.” (HR. Bukhari nomor 1650). Dalam hadits di atas Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tidak melarang ‘Aisyah untuk masuk ke masjid dan sebagaimana jamaah haji boleh masuk ke masjid maka demikian pula wanita haid (boleh masuk masjid). 
3.       Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Sesungguhnya orang Muslim itu tidak najis.” (HR. Bukhari nomor 283 dan Muslim nomor 116 Kitab Al Haid)
 

Nah kalau sumber yang kedua iniii, kita di kasih tiga pilihan yang semuanya ada sumber dan dasar yang insya Allah jelas. 
INTINYA ituuu, kalau mau melakukan sesuatu itu, kita kudu cari dulu ILMU nya sebelum MENGAMALKANnya, iya kaann??
*tetap semangaaatttt
Semoga bermanfaat yaaak ukhtiy :)

Wassalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar