Kamis, 20 Desember 2012

Arsitektur Makam?



Tahu ini bangunan apa? Yup, sesuai judulnya yang menyebut-nyebut makam, bangunan ini memanglah salah satu makam yang berada di Bukhara, Uzbekistan. Ga keliatan kan, itulah uniknya arsitektur makam, tapi admin ga mau lama-lama nih basa basi menjelaskan arsitektur makam (berhubung belum punya ilmunya :p), biar diri kita masing-masing yang membuat definisi apa itu arsitektur makam.

Makam Samanids
Dari semua bangunan abad pertengahan di Bukhara, Makam Samanids adalah salah satu karya menarik yang terkenal di dunia arsitektur yang dibangun pada akhir abad ke sembilan.. Makam ini didirikan sebagai sebuah kriptus keluarga setelah kematian ayah Ismail Samani. Yang kemudian, Ismail Samani sendiri dan Hasr, cucunya, juga dimakamkan di dalamnya,

Sangat menarik untuk dicatat bahwa mendirikan kriptus bertentangan dengan hukum yang ada pada saat itu, yaitu larangan mendirikan setiap post-mortem pada monumen makam umat Muslim. Namun, larangan itu sendiri tidak diindahkan di pertengahan abad ke sembilan oleh salah satu khalifah, khususnya pada makam as-Suli-biya. Ismail Samani sendiri hanya meneruskan contoh yang telah ada.


Makam Samanids mengungkapkan kejeniusan desain polos yang terlihat dalam komposisi dan desain seimbang pada fasad dan interiornya, desain arsitekturnya sangatlah unik.

Monumen ini, bangunan massanya terdiri dari kubah semi-bulat yang terletak di atas sebuah kubus. Semua fasad identik dan ditandai dengan tiga kuartal kolom kubah di sudut-sudutnya. Terdapat angker atas dan pintu masuk utama dengan garis pemisah horisontal. Bagian tengah ditandai dengan susunan teratur batu bata yang membentuk pola horisontal, vertikal, dan diagonal pada dinding. Ada juga details yang terlihat dalam bentuk disk atau mawar. Analisis menunjukkan bahwa semua elemen yang ada di Makam Samanids ini berbasiskan pada bentukan kotak dan diagonal: unsur-unsur yang membentuk garis geometris, penyatuan yang sama terlihat pada bentuk arsitektur dan susunan batu bata di interiornya.

Bangunan ini berhutang banyak pada arsitektur pra-lslam Soghdian, yang menggunakan komposisi empat lengkungan kubah dan mengurangi bentuk di bagian atas bangunan, termasuk disk dan mawar pada kolom dekorasi (seperti juga dapat terlihat di bagian antara kubah dan drum interiornya). Meskipun bangunan ini terhubung dengan arsitektur pra-Islam, Makam Samanids juga mengantisipasi munculnya gaya arsitektur baru dengan dimensi yang relatif kecil.

Layaknya sebuah makam, Makam Samanids yang megah dan penuh perasaan juga mengingatkan kita pada kehidupan yang ada setelah kehidupan yang fana ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar